Kisah penjajahan Jepang di Indonesia tidak hanya diabadikan melalui pelajaran di sekolah maupun cerita turun-temurun. Melainkan juga terabadikan melalui berbagai bangunan-bangunan peninggalan zaman penjajahan dahulu. Salah satu yang khas dari peninggalan Jepang adalah lubang misalnya seperti lubang Jepang di Bukittinggi.
Sesungguhnya cukup banyak lubang atau terowongan hasil peninggalan para penjajah dari Jepang. Namun kali ini, artikel ini akan mengupas tuntas tentang serba-serbi lubang Jepang yang ada di Bukittinggi.
Tentu saja pembahasan kali ini akan sangat menarik, mengingat selain sebagai peninggalan sejarah, tempat ini juga dijadikan sebagai tempat wisata. Jadi, terus simak pembahasan kali ini hingga selesai ya!
Kisah Sejarah Lubang Jepang Bukittinggi
3 Tahun 8 bulan lamanya Jepang menjajah Indonesia, namun berhasil meninggalkan berbagai monumen sejarah yang hingga kini masih bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Tentu dari monumen-monumen tersebut masyarakat Indonesia jadi bisa belajar dan memahami perjuangan para pejuang kemerdekaan saat itu.
Di Provinsi Sumatera Barat, mungkin Anda bisa belajar di salah satu destinasi wisata Bukittinggi ini, yaitu Lubang Jepang Bukittinggi. Sejatinya, lubang Jepang ini dibangun oleh para tentara Jepang dengan tujuan sebagai benteng pertahanan.
Selain untuk tujuan pertahanan, lubang ini juga dibangun sebagai gudang logistik tentara Jepang kala itu. Awal pembangunan Lubang Jepang Bukittinggi ini atas dasar perintah dari seorang panglima divisi ke-25 Angkatan Darat Jepang, Letjen Moritake Tanabe.
Pembangunan ini dimulai pada tahun 1942 dengan menggunakan tenaga kerja para penduduk pribumi. Tepatnya adalah penduduk pulau Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Dan kemudian selesai pada tahun 1944.
Tentara Jepang sengaja tidak mempekerjakan penduduk sekitar Bukittinggi dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan. Sekitar puluhan bahkan ratusan ribu pekerja dipaksa untuk menggali lubang ini.
Mereka bekerja secara romusha untuk membuat lubang sepanjang 6 kilometer, lebar 2 meter, dan kedalaman mencapai 49 meter dibawah permukaan tanah.
Lokasi Lubang Jepang Bukittinggi ini ada di komplek wisata Ngarai Sianok, tepatnya di jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Dengan panjang 6 kilometer ini, membuat Lubang Jepang Bukittinggi menjadi salah satu terowongan yang terpanjang se-Asia.
Dengan panjang 6 km ini juga membuat lubang Jepang ini tembus hingga Jam Gadang di samping Istana Bung Hatta. Disisi lain juga sampai menembus hingga Benteng Fort De Kock di wilayah Kebun Binatang Bukittinggi.
Terowongan atau lubang ini di desain berkelok-kelok dengan 21 cabang lorong kecil yang memiliki fungsi berbeda-beda. Ada lorong yang difungsikan sebagai ruang amunisi, ruang pertemuan, ruang penyergapan, ruang pelarian, hingga penjara.
Ada juga ruang dapur yang pada kisahnya ruangan ini menyimpan kenangan yang memilukan. Konon selain untuk memasak, ruang dapur ini juga digunakan untuk memutilasi para tahanan yang tewas dalam penjara. Jasadnya akan dipotong-potong di atas meja sebelum nantinya akan dibuang melalui lubang air di bawah.
Tujuan dari pemotongan jasad ini yaitu supaya anggota tubuh para tahanan tidak menyangkut di lubang ketika dibuang nantinya. Selain alasan tadi, ada juga alasan lain yaitu supaya jasadnya tidak mudah diidentifikasi dan juga sulit ditemukan.
Kisah pilu lainnya yaitu Lubang Jepang Bukittinggi ini digunakan sebagai tempat untuk memenjarakan masyarakat Indonesia yang tidak mau bekerja.
Selain itu juga sebagai tempat menampung wanita budak seks para tentara Jepang. Sebagian besar dari mereka tidak diberi makan berhari-hari, hingga pada akhirnya banyak yang meninggal.
Menariknya, lubang Jepang ini dibangun di lokasi yang strategis. Dinding terowongan ini berasal dari tanah yang semakin terkena air justru semakin kokoh.
Bahkan konon katanya terowongan ini mampu menahan ledakan bom seberat 500 kg. Bahkan saat gempa dahsyat melanda Bukittinggi pada tahun 2009, dinding terowongan ini hanya terkelupas sedikit saja.
Wisata ke Lubang Jepang Bukittinggi
Untuk bisa memasuki lubang Jepang ini, Anda harus membayar tiket. Untuk harga tiket masuk Lubang Jepang Bukittinggi sebesar 15 ribu rupiah per orang, dan dibayarkan melalui E-Money, bukan cash. Lubang Jepang ini dibuka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Karena lubang Jepang ini dibuat secara rahasia, maka lubang Jepang ini juga baru ditemukan pada tahun 1950. Dan saat pertama kali ditemukan, pintu masuk lubang ini hanya sekitar 20 cm. Lalu kemudian di renovasi dan dilebarkan untuk kepentingan wisata.
Selain itu juga lubang ini hanya dibuka sepanjang 1,5 kilometer, dan pengunjung hanya butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di pintu keluar lubang Jepang.
Hal ini memang sengaja dilakukan mengingat pengunjung berada di bawah tanah sehingga udara segar akan sangat terbatas, maka tidak baik jika terlalu lama berada di dalam terowongan tersebut.
Untuk memasuki lubang Jepang ini, pengunjung perlu menuruni 132 buah anak tangga terlebih dahulu. Dan tak perlu khawatir, di dalam lubang ini sudah diberi penerangan dan ventilasi yang memadai, kemudian ada juga balok-balok penopang untuk antisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan di dalam.
Itulah tadi pembahasan mengenai Lubang Jepang Bukittinggi. Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi dan belajar sejarah di sana?
Tentu saja akan sangat menyenangkan lagi jika Anda berwisata bersama keluarga maupun teman-teman lainnya, kemudian mempelajari sejarah bersama. Tidak perlu khawatir untuk transportasi ke kawasan wisata tersebut.
Hal ini dikarenakan Anda bisa mempercayakan perjalanan wisata Anda dengan kami, sewa mobil Padang dan dapatkan pelayanan yang optimal dan perjalanan yang aman dan nyaman. Wisata di Sumatera Barat? Sewa Mobil Padang transportasinya!