Inilah 4 Keunikan Jam Gadang yang Mengejutkan Banyak Orang

Jika berbicara mengenai Provinsi Sumatera Barat pasti akan terlintas 2 kota ikonik dari provinsi ini. Pertama Kota Padang sebagai ibu kota provinsi, dan juga Kota Bukittinggi dengan keunikan Jam Gadang yang dimiliki. 

Nah, mengenai Jam Gadang di Bukittinggi ini, siapa yang tidak mengenalnya? Tentu semua masyarakat Indonesia tahu ya. Bahkan menjadikan Jam Gadang ini sebagai tujuan wisata ketika berkunjung ke Sumatera Barat. 

Dibalik ketinggian dan keindahannya, Jam Gadang Bukittinggi menyimpan berbagai keunikan dan sejarah yang menarik, lho. Apa saja keunikannya dan bagaimana sejarahnya? Simak sampai selesai, ya!

Mengenal Jam Gadang kebanggaan masyarakat Bukittinggi, Sumber: commons.wikimedia.org
Mengenal Jam Gadang kebanggaan masyarakat Bukittinggi, Sumber: commons.wikimedia.org

Sejarah Jam Gadang Bukittinggi

Bangunan yang menjadi ikon dari Kota Bukittinggi ini memiliki sejarah yang cukup menarik. Pada masa pembangunannya, Jam Gadang erat kaitannya dengan masa penjajahan Belanda. Hingga seiring berjalannya waktu, Jam Gadang kerap menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah di Indonesia.

Bahkan saat berita kemerdekaan Indonesia pertama kali sampai di Bukittinggi, di puncak Jam Gadang inilah sang merah putih pertama kali berkibar. Jam Gadang atau yang berarti jam besar dibangun pada tahun 1925-1927 atas inisiatif dari Hendrik Roelof Rookmaaker, sekretaris Kota Fort de Kock (sekarang Bukittinggi) pada masa Pemerintahan Belanda kala itu.

Jam yang digunakan merupakan hadiah dari Ratu Belanda, Wilhelmina. Dengan seorang arsitek asal Kota Gadang, Yazid Rajo Mangkuto sebagai penanggung jawab pembangunan. Untuk pelaksana pembangunan ditangani oleh Haji Moran dengan mandornya St. Gigi Ameh. Proses peletakkan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rookmaaker, yang masih berusia 6 tahun.

Pembangunan Jam Gadang menghabiskan biaya sebesar 6.000 gulden atau setara 50 juta rupiah pada saat ini.

Sejarah berdirinya Jam Gadang, Sumber: trijaya-travel.com
Sejarah berdirinya Jam Gadang, Sumber: trijaya-travel.com

Apa Saja Keunikan Jam Gadang?

Dibalik keindahan bangunannya, ternyata Jam Gadang Bukittinggi juga menyimpan berbagai keunikan yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini adalah beberapa keunikan dari Jam Gadang, yakni antara lain:

1. Salah Satu Ikon Kota Bukittinggi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, biaya pembangunan Jam Gadang mencapai 6.000 gulden atau sekitar 50 juta rupiah. Angka tersebut merupakan angka yang cukup fantastis dikala itu. Sehingga saat pembangunan selesai, monumen ini menjadi pusat perhatian bagi banyak orang.

Karena alasan itulah, Jam Gadang ditetapkan sebagai penanda atau markah tanah, dan juga titik nol Kota Bukittinggi. Selain itu, Jam Gadang juga menjadi salah satu destinasi wisata Sumatera Barat yang cukup populer hingga kini, karena jam tersebut merupakan ikon dari Bukittinggi.

2. Sempat Miring 30 Derajat dan Mengalami Beberapa Kali Perubahan pada Atap Menara

Keunikan Jam Gadang yang selanjutnya adalah ternyata menara jam ini pernah mengalami kemiringan 30 derajat. Tentu bukan karena sebuah kesengajaan, melainkan pada masanya pernah terjadi gempa bumi di Padang Panjang dengan kekuatan sebesar 7,6 SR. Gempa yang terjadi pada Juni 1926, tepat terjadi ketika Jam Gadang sedang dalam proses konstruksi. 

Sehingga menara sempat miring 30 derajat, namun dapat segera diatasi. Di samping itu, tercatat Jam Gadang pernah mengalami 3 kali renovasi setelah pembangunan. Awalnya, atap menara berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke timur. Namun pada masa pendudukan Jepang, atap menara diubah menyerupai Kuil Shinto. 

Kemudian setelah Indonesia merdeka, tahun 1953 atap Jam Gadang diubah lagi berbentuk gonjong, atau atap dari rumah adat Minangkabau. Renovasi yang terakhir terjadi pada tahun 2010 oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dan didukung oleh Pemerintah Kota Bukittinggi dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

3. Penulisan Angka 4 pada Jam Gadang

Ada satu lagi keunikan Jam Gadang yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Yaitu penulisan angka 4 pada Jam Gadang yang tidak menggunakan “IV” melainkan “IIII”. Masyarakat setempat percaya bahwa angka romawi IIII dimaksudkan untuk mengenang 4 pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja.

Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa awalnya angka 4 dalam angka romawi memang tertulis IIII. Hal ini terjadi jauh sebelum masa pemerintahan Louis XIV. Hingga sampai saat ini pendapat yang benar masih menjadi teka teki. Namun meskipun begitu, tidak merubah keindahan dari Jam Gadang itu sendiri.

4. Saksi Bisu Berbagai Peristiwa Bersejarah di Indonesia

Meskipun sejarah awal Jam Gadang merupakan pemberian dari Belanda, namun monumen ini juga menjadi saksi atas peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia. Mulai dari momen kemerdekaan bahkan hingga pertumpahan darah. Hal ini tentunya menambah nilai sejarah pada monumen Jam Gadang dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Pada masa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)  terjadi peperangan antara Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) dengan pasukan PRRI di bawah Jam Gadang. Pada peristiwa itu, APRI membunuh 187 orang dengan tembakan dimana 17 diantaranya tentara PRRI dan sisanya merupakan warga sipil.

Para mayat kemudian dijejerkan di halaman Jam Gadang dan setelah selesai operasi penumpasan PRRI, APRI membangun tugu pembebasan di sekitar Jam Gadang. Relief pada tugu tersebut menggambarkan Ninik Mamak yang sedang bersujud di kaki tentara yang berdiri dengan angkuhnya. Kemudian tugu tersebut dihancurkan pada masa Gubernur Sumatera Barat, Harun Zain.

Jam Gadang sebagai ikon Kota Bukittinggi, Sumber: getlost.id
Jam Gadang sebagai ikon Kota Bukittinggi, Sumber: getlost.id

Itulah keunikan Jam Gadang yang menjadi ikon Kota Bukittinggi, tak hanya indah dalam segi arsitektur namun juga menarik dari segi peristiwa sejarah. Monumen dengan tinggi 27 meter ini menggunakan mesin jam yang hanya diproduksi 2 buah saja di dunia. Satu dipakai pada Jam Gadang dan satunya lagi ada pada menara Big Ben London.

Apakah Anda tertarik mengunjungi Jam Gadang Bukittinggi, dan menyaksikan langsung keunikan Jam Gadang? Tak perlu khawatir, Anda bisa memanfaatkan jasa sewa mobil Padang untuk memudahkan akses Anda menuju Kota Bukittinggi. Dapatkan pelayanan spesial dan berkualitas dari kami yang akan membuat Anda nyaman sepanjang perjalanan.

Leave a Comment

Ada yang bisa kami bantu?