Berbicara mengenai suku di Sumatera Barat, Anda mungkin langsung menjawab suku Minang dengan Rumah Gadang atau nasi Padangnya. Padahal, selain suku Minang, sebenarnya ada suku lainnya yang perlu Anda ketahui. Ya, nama suku di Sumatera Barat memang cukup banyak, namun ada beberapa suku yang masih eksis hingga saat ini?
Perlu diketahui, hampir semua suku di Sumatera Barat memiliki keunikan. Keunikan tersebut bisa dilihat dari afiliasi dengan suku lainnya, bahkan di dalam satu wilayah yang sama.
Nah, pada kesempatan ini akan dibahas beberapa hal terkait Sumatera Barat dan beberapa suku yang mendiaminya hingga saat ini. Penasaran? Simak ulasannya!
Sekilas Tentang Sumatera Barat
Sumatera Barat merupakan sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera dengan ibukota Padang. Wilayah Sumatera Barat memiliki luas sekitar 42.012,89 Km2 dan berbatasan dengan empat provinsi seperti Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Bengkulu.
Sebagian besar wilayah Sumatera Barat masih memiliki hutan tropis alami yang dilindungi. Ada berbagai spesies langka yang bisa kita jumpai seperti harimau Sumatera, siamang, tapir, beruang, dan lain sebagainya. Ada dua Taman Nasional di Provinsi ini yaitu Taman Nasional Siberut dan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Selain memiliki hutan tropis alami yang tersebar di berbagai lokasi, daerah Sumatera Barat juga memiliki sumber daya alam yang cukup kaya. Diantaranya batubara, batu besi, timah hitam, mangan, seng, emas, kelapa sawit, kakao, gambir hingga hasil perikanan.
Hasil sumber daya alam melimpah inilah yang membuat Sumatera Barat menjadi daerah yang kaya. Tidak mengherankan wilayah ini juga menjadi tujuan transmigrasi yang digagas oleh pemerintah.
Ragam Suku di Sumatera Barat yang Masih Eksis Hingga Sekarang
Seperti yang disinggung sebelumnya, ada cukup banyak suku yang ada di Sumatera Barat. Beberapa suku memiliki keunikan termasuk pada bahasa yang digunakan.
Ya, jika dilihat sekilas, ada tiga jenis bahasa Sumatera Barat yang digunakan dan tersebar di kabupaten dan kota. Ketiga bahasa tersebut diantaranya adalah bahasa Minangkabau, Batak dan Mentawai.
Namun, mayoritas bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa Minangkabau yang memiliki lima dialek yaitu Pasaman, Agam-Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Koto Baru, dan Pancung Soal.
Nah, adapun suku yang mendiami daerah Sumatera Barat dan masih eksis hingga saat ini adalah:
1. Suku Minangkabau
Di Sumatera Barat, Suku Minangkabau memang memiliki jumlah yang cukup besar. Bahkan tidak hanya di provinsi ini saja namun tersebar hingga di seluruh Indonesia. Hal ini karena kebiasaan atau tradisi mereka yaitu merantau..
Orang Minang juga dikenal sangat taat dan berpegang teguh pada agamanya, yaitu Islam. Ketaatan mereka terhadap Islam bahkan bisa dilihat saat orang Minangkabau keluar dari Islam, maka dia juga dianggap bukan lagi merupakan anggota suku Minangkabau.
Suku Minangkabau juga terkenal dengan berbagai kesenian terutama tari-tarian. Beberapa jenis tari yang terkenal dari suku Minang adalah seperti Tari Piring, Tari Pasambahan, Randai, Silek, dan Salawat Dulang. Sedangkan bentuk berkomunikasi dari suku Minang terdiri atas bahasa Minangkabau. Bahasa ini cukup mirip dengan bahasa Melayu. Terutama pada logatnya yang mirip.
Selain itu, rumah adat dari suku Minang ini disebut dengan rumah gadang. Hal penting yang perlu Anda ketahui adalah bahwa suku Minang ini menjadi cikal bakal atau nenek moyang dari beberapa suku lainnya seperti Suku Sakai, Suku Kerinci, Suku Talang Mamak, hingga suku Melayu.
2. Mentawai
Suku-suku di Sumatera Barat selanjutnya yang masih eksis sampai sekarang adalah suku Mentawai. Keunikan dari suku ini adalah mereka hidup di pedalaman dan tidak tersentuh dengan modernitas. Seperti namanya, mereka tinggal di Kepulauan Mentawai. Di kepulauan ini sebenarnya ada cukup banyak pulau namun hanya beberapa pulau saja yang dihuni.
Seperti suku Minang, Suku Mentawai juga memiliki rumah adat mereka sendiri. Desain rumah tersebut cukup mirip dengan rumah adat di Sumatera Barat lainnya. Akan tetapi, mereka memiliki tiga jenis rumah adat yaitu Lalep, Uma dan Rusuk.
Semuanya memiliki fungsi sendiri-sendiri, Uma merupakan rumah yang besar sehingga dihuni 3 hingga 5 keluarga. Uma juga sering digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka. Tidak hanya itu saja disini juga sering menjadi tempat pelaksanaan pertemuan atau upacara adat.
Sedangkan Lalep merupakan rumah dengan ukuran yang lebih kecil dan hanya ditinggali oleh satu keluarga atau pasangan yang telah menikah secara adat. Adapun Rusuk merupakan tempat khusu untuk menampung orang yang diusir dari kampung.
Makanan pokok suku Mentawai yaitu sagu. Mereka juga mengkonsumsi babi hutan, ayam serta kijang. Mereka biasanya mendapatkan hewan tersebut dengan cara berburu. Yang unik dari suku ini adalah mereka memiliki budaya melukis tubuh atau tato. Bahkan tato wajib untuk kepala adat di sana.
3. Suku Guci
Suku terakhir adalah suku Guci. Suku ini merupakan satu dari tujuh marga dari kaum Katumanggungan. Yang menarik dari Suku Guci adalah mereka suka hidup berafiliasi dengan suku lainnya di berbagai penjuru Sumatera Barat. Contoh keberadaan suku Guci bisa dilihat di berbagai daerah seperti di Kecamatan Bayang dan Pesisir Selatan.
Di sana mereka berdampingan dengan Suku Tanjung. Akan tetapi, di wilayah Pauh suku ini berafiliasi dengan Suku Melayu. Mereka juga tersebar hampir merata di alam Minangkabau baik di Luhak nan Tigo maupun di rantau.
Ada beberapa gelar Penghulu dari suku Guci. Mereka juga bersekutu dengan suku lainnya untuk beraliansi seperti dengan suku Guci Dalimo di Pariangan, Guci Panyalai Jambak di Pandai Sikek, Guci Piliang di Koto Gadang, dan lain sebagainya.
Demikianlah pembahasan tentang nama suku di Sumatera Barat yang masih eksis hingga saat ini. Semua suku-suku tersebut tentu saja menjadi salah satu kekayaan negara Indonesia.Tertarik mengetahui seluk beluk Sumatera Barat termasuk wisata menarik yang ada di sana? Jika ya, ada layanan sewa mobil Padang yang siap memberikan support transportasi!