Membicarakan kekayaan Indonesia memang tidak akan ada ujungnya. Itu artinya betapa kayanya Indonesia baik dari kekayaan alam maupun budaya. Dan budaya Indonesia yang cukup populer adalah tarian khas dari masing-masing daerah. Nah, salah satu yang akan dibahas kali ini yaitu pesona dari tari tradisional Sumatera Barat.
Keindahan dari bentangan alam di Sumatera Barat memang sangat menakjubkan. Tak bisa dipungkiri bahwa beragam tari tradisional khas Sumatera Barat juga menyempurnakan keindahan dari Sumatera Barat.
Dan uniknya lagi, beberapa tari tradisional Sumatera Barat ini terinspirasi dari gerakan hewan lho! Selain itu ada juga tarian yang menggambarkan seperti seorang wanita yang mencari cincin. Wah, Anda tentu penasaran kan? Ikuti pembahasan kami hingga akhir ya!
Tari Tradisional Sumatera Barat yang Mempesona dan Penuh Filosofi
Berbagai macam tarian khas dari Sumatera Barat ini ada juga yang sudah dikenal oleh dunia, namun ada juga yang justru mulai dilupakan oleh generasi masa kini. Nah, maka penting adanya upaya dari pemerintah maupun warga setempat untuk terus melestarikan budaya-budaya yang ada.
Langsung saja yuk simak pembahasan berikut ini untuk menambah wawasan mengenai budaya-budaya Indonesia yang melimpah.
1. Tari Piring
Tari Piring atau Tari Piriang yang menjadi salah satu tari tradisional sumatera barat merupakan tarian yang berasal dari Minangkabau, tepatnya dari Kota Sorok. Tarian ini dilakukan oleh penari yang berjumlah ganjil, mulai dari 3 hingga 7. Seperti namanya, tarian ini menggunakan piring beling sebagai salah satu propertinya.
Gerakan dari Tari Piring Sumatera Barat ini biasanya dilakukan secara cepat. Dan seperti namanya, para penari dengan jumlah 3 hingga 7 ini semuanya membawa piring di tangannya. Mereka mengayun-ayunkan piring di tangan mereka dengan gerakan yang cepat. Sesekali juga mendentingkan 2 piring yang mereka bawa.
Nah, konon sejarah asal Tari Piring ini dulunya merupakan ritual ucapan rasa syukur dari masyarakat Minangkabau kepada para dewa atas hasil panen yang melimpah. Dan sebagai ritual, Tari Piring ini dulunya disertai membawa sesaji yang diletakkan di atas piring.
Namun setelah masuknya agama Islam di Minangkabau, Tari Piring ini tidak lagi digunakan sebagai ritual sesaji. Melainkan hanya sebagai sarana hiburan selayaknya yang terjadi saat ini, yang biasanya ditampilkan pada acara-acara dengan keramaian. Bahkan terkadang juga ada di acara-acara penting.
2. Tari Payung
Kalau Anda mencari tari tradisional Sumatera Barat yang memiliki nuansa romantis, Tari Payung lah jawabannya. Pasalnya, Tari Payung ini dilakukan oleh 4 sampai 8 orang berpasangan laki-laki dan perempuan. Gerakan pada Tari Payung ini juga menggambarkan seolah-olah penari laki-laki sedang melindungi penari perempuan.
Ya, sebagaimana namanya, Tari Payung ini tentunya menggunakan properti payung yang sering diartikan sebagai pelindung dari panas maupun hujan. Nah, filosofi dari Tari Payung ini yaitu bagaikan pasangan suami dan istri yang saling memupuk bahtera rumah tangganya dengan cinta. Dan tentunya laki-laki sebagai pelindung dan penjaga dalam rumah tangga.
3. Tari Indang
Nama lain dari Tari Indang yaitu Tari Dindin Badinding. Awal mula Tarian Indang ada adalah saat agama Islam masuk ke wilayah Minangkabau. Gerakan pada tarian ini terdiri dari gerakan membungkuk dan berlutut. Hal ini digambarkan sebagai penghormatan kepada Allah SWT.
Tari Indang ini juga diiringi dengan alat musik rebana. Awal mula terciptanya tarian ini adalah sebagai sarana dakwah Islam di daerah Minangkabau yang dibawa oleh Syekh Burhanudin. Namun saat ini Tari Indang lebih sebagai hiburan kesenian di acara-acara setempat.
4. Tari Lilin
Wilayah Minangkabau ini memiliki berbagai tarian dengan konsep yang bermacam-macam. Mulai dari yang ceria seperti Tari Piring, hingga tarian yang menggambarkan kesedihan seperti Tari Lilin yang akan dibahas pada poin ini. Ya, Tari Lilin ini merupakan budaya khas Minangkabau yang berasal dari cerita yang cukup menyedihkan.
Konon awalnya cerita ini bermula dari seorang gadis yang ditinggalkan oleh tunangannya merantau. Dan pada suatu hari sang gadis tersebut kehilangan cincin pertunangannya. Kemudian dengan berbekal lilin yang diletakkan di atas piring, gadis tersebut mencari cincin yang hilang di tengah kegelapan malam.
Dari situlah tercipta gerakan-gerakan dari tari lilin ini. Maka dari itu Anda akan melihat bahwa konsep gerakan dari Tari Lilin ini pelan, anggun, gemulai, dan lemah lembut. Hal ini juga ditujukan untuk menjaga agar lilin yang dibawa penari tidak jatuh dan tidak menetes kemana-mana.
5. Tari Pasambahan
Selanjutnya tari tradisional Sumatera Barat yang akan dibahas adalah Tari Pasambahan atau Tari Sesaji. Tapi sesaji yang dimaksud dalam tarian ini bukanlah sesaji untuk hal-hal yang berbau mistis. Melainkan sesaji yang dimaksud adalah untuk menyapa tamu negara, maupun orang-orang penting lainnya sebagai bentuk penghormatan.
Saat tarian ini dilakukan, tamu yang disambut akan berjalan menuju tempat duduk diiringi oleh para penari di bawah payung. Selain sebagai penyambutan tamu, Tari Pasambahan ini juga kadang digunakan penyambutan mempelai pria di rumah istri.
Nah, itulah tadi 5 tari tradisional Sumatera Barat yang ketika Anda saksikan pasti Anda akan terpesona melihat keindahan gerakan yang dihiasi dengan pakaian tradisional dan juga diiringi indahnya alunan alat musik tradisional. Ya, begitulah indahnya salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia.
Bagaimana, tidakkah Anda penasaran untuk mengeksplorasi lebih dalam lagi tentang Sumatera Barat dan serba-serbinya? Tak perlu khawatir, sewa mobil Padang siap mengantarkan Anda berkeliling menelusuri setiap sudut Sumatera Barat dengan nyaman dan aman.